Ada dua fokus di doa atau ayat tersebut, yang bisa menenangkan hati. Ya, menenangkan hati di saat khawatir terhadap masa depan anak. Karena, basically, anak adalah amanah dan titipan dari Allah kepada kita, yang dinilai mampu menjaganya (Al Baqoroh ayat terakhir). Maka, libatkan selalu Allah dalam setiap tahap tumbuh-kembang-pendidikan anak tersebut. Ikhtiar semaksimalnya, lalu tawakkal dengan doa tersebut. Insya Allah hati menjadi lebih tenang.
Dua fokus di doa tersebut adalah:
- Qurrota a’yun.
- Lil muttaqiina imaama
Qurrota a’yun, diterjemahkan menjadi penyejuk mata. Mata lahir, berupa fisik yang lengkap, paras rupawan. Thus mata batin, yaitu memandang anak kita berakhlak yang mempesona dan sholih/sholihah. Kalau kata twitter, #percumaganteng kalau membiarkan orang tua yang mencuci piring dan celananya. #percumaganteng kalau sholat shubuh di rumah, dst.
Momen qurrota a’yun saya salah satunya adalah ketika pulang ke rumah sehabis bekerja adalah salah satu best moment in life. Disambut anak-anak yang berteriak memanggil, seakan-akan lama tidak jumpa. Wajah mereka menyiratkan kejujuran dalam menyambut dan kebahagiaan. Penyejuk mata, literally, at best.
Muttaqiina imaama, pemimpin orang-orang beriman. Berarti dia sudah lebih dari level (sekedar)beriman. Bisa jadi di level muslihin, mukhlishin, muhsinin, dst. Cukupkan ‘gelar’ itu tadi menjadi target pribadi untuk mendidik anak, dalam profesi apapun nantinya. Bisa jadi astronot yang pertama sholat di Mars, atau researcher muslim pertama yang menciptakan vaksin AIDS, atau seorang guru sholih di pedalaman yang mendidik anak-anak putus sekolah.
Sebagai booster, satu lagi doa pendek, yang dilantunkan oleh Nabi Ibrahim kepada ananda Nabi Ismail, yaitu:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Ash Shoffat:100)
Berbekal dua doa utama tadi, kekhawatiran itu teredakan. Semakin diulang-ulang, dalam sujud sholat dll, semakin tumbuh kepasrahan di balik setiap tetes keringat dan kurasan emosi dalam merawat dan mendidik anak, di balik setiap drama-drama harian di rumah.
Salam utk para pejuang sesuap nasi dan sejumput ilmu untuk anak dimanapun berada