Melodi atau solo gitar adalah satu elemen penting dalam musik yang mewarnai jiwa atau menyampaikan pesan dalam musik itu ke pendengar. Bahkan, ini menjadi alibi untuk kaum pre-millenial dalam mengatakan ‘musik jaman now tidak berkualitas!’. Klaim Generasi 70-80 an tersebut bertambah tentang miskinnya talenta personelnya. Miskin originalitas musikal. Musik yang robotik atau computer-made. Miskin penjiwaan.
Tetapi, betul bahwa, preferensi musik itu relatif. Tapi ada yang mutlak. Absolut bagus. Sebut saja grup band Queen atau Beatles. Atau Michael Jackson.

Preferensi ke alat musik gitar juga bias pribadi. Saya suka suara lengkingan dan bending senar gitar. Atau riff pembangun verses yang menyatu ear-catching. Atau klentingan gitar unplugged, yang kadang ada suara berdecit. Shredding atau speedy melody khas metal juga favorit saya, meski tidak banyak yang benar-benar menyukainya karena merusak lagu itu malah.
Sering saya lebih hafal dan bisa menirukan solo gitar daripada lirik lagu itu. Berikut beberapa guitar solo yang menempel di kepala, yang menurut saya yang terbaik. Urutan berikut bukan ranking.
1. Guns and Roses (Slash) – November Rain
Berdurasi 9 menit, struktur lagu ini megah. Ada keyboard dan piano. Intro – verse – tanpa reff – 2x solo gitar yang rapi dan menyayat hati (karena ceritanya ditinggal kawin si mantan), balik ke verse, jeda, lalu outro dengan solo guitar melody. Seakan puncak dari novel, tempo naik, seiring naiknya Slash ke atas piano untuk melody.
Satu yang disayangkan adalah, tidak ada versi Live yang bagus ketimbang video clipnya. Beberapa live yang saya amati, Slash kurang rapi bermainnya dan satu pola per ‘reff’ -nya. Ini yang membedakan dengan solo-solo yang lain di bawah ini. Bahkan di live versi ‘resmi’ seperti di ajang Grammy, mainnya pun babalatak.
Ini, menurut saya sejak SMA sampai sekarang tidak berubah, lagu paling favorit. Dari segi teknikal okay, dari sisi nostalgia masa muda juga ada. Slash sebenarnya sangat jago dalam guitar solo yang memorable. Don’t Cry dan Sweet Child O’Mine adalah dua lagu legendaris dengan solo yang bisa lekat di kepala dengan mudah. Ada satu yang underestimate, menurut saya, yaitu Estranged. Lengking gitar Slash dari awal lagu sampai akhir lagu benar-benar killer!
2. Pink Floyd (David Gilmore) – Comfortably Numb
Ada dua solo di lagu ini, di tengah dan outro. Di bagian akhir yang sangat elegan. Guitar melodi di lagu ini menyadarkan saya bahwa teknik speed atau shredding bukan segalanya di guitar solo. It just sound perfectly fit with the lyrics. Just it. Pas, tidak berlebihan. Ini tentang bagaimana band membangun narasi dari awal lagu, perlahan ‘tensi’ naik dan outro melodi menjadi peak dari cerita itu. Lengkingan gitar dan bending David tidak tertandingi. Sulit mereplikasinya. Karena itu tentang feel. Tentang rasa.
Versi live lebih merdu ketimbang versi kaset. Tentu, karena berbeda kualitas sound. Lagu ini aslinya rilis tahun 1979. Dua versi live yang fenomenal adalah Pink Floyd Live At Knebworth 1990 (Pulse restored) dan Pompeii 2016. Konser yang terasa mewah. Tata panggung dan lampu diset sedemikian fantastik. Pun terasa di tengah dunia Freemasonry ya, kan? Karena ada logo satu mata raksasa. 😉 Lupakan ini, fokus ke solo outro. Serasa tenggelam terlena di tengah 4 menit melodi. Ketika jerit gitar serasa sampai di puncak, drum menutup melodi tersebut. Seorang yang sepuh umur 70, pegang gitar pakai kaos hitam dan celana kain, single-handledly sinking us down into an emotion. It was just pure skill. No makeup, no pomade, no dancing.
3. Scorpions – Still Loving You
Lagu yang sudah menempel di kuping sejak SD. Solo guitar ada di bagian belakang lagu, uniknya, beriringan dengan reff. Versi kaset 1984 memotong melodi menjadi fading away. Sungguh disayangkan. Tapi kita bisa mendapati versi utuh melodinya di versi live, salah satunya di bawah ini.
Melodi gitar yang sangat serasi dengan pekik Klaus Maine, sang vokalis. Bersautan. Sangat melankolik. Dan melodis. Seakan bagian dari reff itu sendiri. Bagian dari narasi. Mengalir indah bersama.
4. Led Zeppelin – Stairway to Heaven
Lagu terlarang. Iya. Terlarang dimainkan di toko alat musik. Coba googling hal ini sendiri.
Intro gitar dan riff-nya legendaris. Menginspirasi banyak gitaris sampai beberapa dekade ke depannya, sejak dirilis 1971.
Bagian melodi, terdengar seperti lompatan. Dari verse yang kalem, tiba-tiba melodi khas Jimmy Page yang agak bad ass meski basic-nya rock and blues. Versi live mengamini hal ini. Bagian solo extended menjadi lebih liar, baru masuk lagi reff.